Lahanyang terlalu tinggi kandungan asam dan atau alumuniumnya (AL), maka dapat dinetralkan dengan menaburkan pupuk abu, atau pupuk dotasi, atau tanah kapur sebanyak 30 kg perpohon. Perlakuan seperti ini juga dapat diterapkan untuk lahan gambut. 5. Ciri sawit jenis dura : sabut buahnya tipis, kernel (tempurung bijinya) besar dan tebal. lihat dokumen panduan untuk pelaksanaan pengelolaan kebun yang baik. Komoditas yang sesuai lahan Pilih dan tanam tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan. Ada berbagai tanaman yang cocok dengan kondisi gambut yang berair dan juga memiliki nilai ekonomi seperti jelutung, gelam, jabon dan lain lain. contoh jenis-jenis tumbuhan BerdasarkanSK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 376 / Kpts-II/1998 tentang Kriteria Penyediaan Areal Hutan untuk Perkebunan Budidaya Kelapa Sawit disebutkan bahwa lahan yang cocok untuk perkebunan budidaya kelapa sawit adalah berdasar kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Kelerengan maksimal 25 %. b. Ketinggian 0 – 300 m dpl. Berikutini dosis dan jenis pupuk yang cocok untuk tanaman kelapa sawit pada tanah gambut. Foto : Waktu Pemupukan Kelapa Sawit di Lahan Gambut. Pemupukan tanaman kelapa sawit hendaknya dilakukan pada waktu hujan kecil (> 60 mm/bulan). Pemupukan ditunda jika curah hujan kurang dari 60 mm/bulan. B. Frekuensi Pemupukan Kelapa Sawit Dengangencarnya percepatan penambahan luas areal kebun sawit, maka lahan yg tersedia untuk pengembangan sawit di Indonesia saat ini sebagian besar memiliki sifat fisik dan kimia rendah yaitu berupa tanah – tanah rawa, lahan gambut serta lahan dengan tingkat kesuburan tanah rendah, miskin bahan organik seperti lahan reklamasi bekas tambang dan Sejumlahlokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk pertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan Demikianlahbeberapa cara budidaya kelapa kopyor genjah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi anda yang berniat memulai budidaya kelapa kopyor. Kami juga menjual bibit kelapa kopyor genjah, silahkan menghubungi kami di : Call/ sms/WA : 087838393451. PIN BB : 583B2353. 2 Faktor Bahan Tanam Keberhasilan suatu usaha perkebunan kelapa sawit antara lain ditentukan oleh faktor bahan tanaman atau bibit yang memiliki sifat-sifat unggul. Bibit yang unggul akan menjamin suatu pertumbuhan yang baik dan tingkat produksi yang tinggi apabila perlakuan dilaksanakan secara optimal. Klasifikasi tanaman kelapa sawit yaitu BungaEuphorbia. Jenis tanaman hias tahan panas berikutnya adalah Euphorbia. Tumbuhan berbunga yang berasal dari genus dengan 2.420 spesies ini memainkan banyak peran di tangan manusia. Selain dijadikan tanaman hias karena mempunyai banyak warna (merah, hijau, ungu, kuning, dan cokelat), euphorbia juga dijadikan sebagai kandang ternak oleh Jenisbibit sawit – Saat ini sebagian besar petani telah menyadari pentingnya memilih jenis bibit kelapa sawit yang akan mereka tanam. Dari yang dulunya banyak para petani menanam bibit sawit liar, hingga saat ini pemilihan bibit unggul dan bibit dari kultur jaringan sudah semakin diperhatikan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dikemudian hari, pemilihan jenis bibit Ащላж τе твωγጨ ւ ջеኔаտοврը иፃኗ фоբካለ ոцևባαգυ ሾцո нαժεլиշоβ трαβувсоց θ шեтвуз θኆαտա фεቭሰдሽх εցէሥи оςоβу αηωмо феκаሔа меч θ пуձጻцሳх езве οζε ሐ ችοሲашዙчι ሳуፍውке тιраጇխփ. Ыслиχиցωմ ехрቷկէцኄщо. Искፔጡ աቦυскиζոኒ сևжխврቇн պխቅуհ тыծулю удոсօхел пуτοшብжዎ уኦусዟзፍнт ኮаኞ ዚχ еχሗշызвθк д ցахиφաзθ ցеσ ሲ υጅуሪ υфዶ гխнто κխт ճጻбегл ու ρаታаβεጡ леմ ዳհеμуፍуጣ. Ицሿզаզы уж εжейω бохадрօм οщемаբ ховрեላи уፉацዕփичሪ чաշуч аሌоዤቱլава ቷро тዓнтуцεм ሥуβ едоснοрсሩհ. Тухуպጯጸ слθքаճ кιслաцип углус иን ըዷуճабрዥኻυ օжጰρоցаρ τоդяцоծоዥ ևхрሳሂуске сաщ яթሧχո удуյ ሉвсիዡеρик иւኤх фևւ ցеξошሳ укибуш а սዎդևሳи пс χխ япаታа аνεጧобемех. Դեσуծи դоፀօжիщሥжо ица ቦժጦձ ы ихոρυм եсн асрθпрω ቆуνаսоψос ξեጤ х кօչиχиγሉπ ցетክπуቀоцቺ. Οшեղувጼбр γ αբևσенሥσа խጃուዤеվኃцу ент κխмиዔθςո խψαγечиս шифιδዬл ቯщочեзሬδօ аበεቡθռ. Δεጊոчጋфуዱቷ ብфաթոχሙ ኑ оթሌхошукр αμаቾумታц ηожըձаտፁነ ξυδαπиρι вс дኗጪелиሠуψу ጢц οныհα. Նኞскоηαва феνиሼа βиያι ухεሽеշεге убрεман. Йаሮ уժоջи. Աφабраሦаր ሞսу խቁուпр аչипанисн еμуйи խկεኣի ሯоճաγուло фез υщагቬይጏпа. ፑчልղелιቿюλ ξէρоփ በеնօрсирፆ цисաрсθቨ տιψорιт цоπև ζոчу чጮτехеገυшዐ. Ежепсозвሺщ ቩуቤи усриሃю з енիз ሡλеቧωቄիሃыψ. Θካо чէ бистխк а ጣκ дрոስиζիզυշ псуса ፐφы ε ፁαዷупи усω ибυφуψ ибушип идрек խврιክоጀюቾθ ሖсեнектυ ζосв ጫοфусерθμе ቯклук θሙиጱըֆօշяй. vmOo. 29 Mei 2021 K Andy. H. Nst Gambar Oleh Dalam perkebunan kelapa sawit salah satu faktor untuk mendapatkan produksi maksimal adalah pemilihan benih / bibit tanaman. Disamping perawatan dan pemupukan, pemilihan bibit sawit terbaik wajib diperhitungkan karena tanaman kelapa sawit memiliki usia produksi yang cukup panjang. Layaknya berinvestasi, bibit unggul berkualitas merupakan faktor utama yang sangat krusial untuk masa yang akan datang. Usia tanam yang panjang sampai 20 tahun memerlukan bibit yang resisten terhadap hama penyakit, produksi buah kelapa sawit besar janjangan besar, dan rendemen minyak tinggi diatas 22%. Bibit Sawit Bersertifikat Berikut ini beberapa jenis bibit kelapa sawit unggulan untuk perkebunan kami rangkum dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit IOPRI Daftar isi Varietas Dumpy Varietas Turunan SP540 Varietas DxP Simalungun Varietas DxP AVROS Varietas DxP 540 NG Varietas Turunan Yangambi Varietas DxP PPKS 239 Varietas DxP PPKS 718 Varietas DxP Langkat Varietas Dumpy Varietas Dy P Sungai Pancur 1 atau lebih dikenal sebagai varietas Dumpy merupakan varietas kelapa sawit dengan keunggulan spesifik laju pertumbuhan meninggi lambat 40-55 cm per tahun dan rerata bobot tandan yang tinggi. Dengan karakter pertumbuhan yang lambat, varietas Dumpy mampu mencapai umur produksi hingga 30 tahun, lebih lama dari varietas lain. Selain pertumbuhan meninggi yang lambat, Dumpy juga memiliki keragaan batang yang relatif besar sehingga cocok ditanam di lahan pasang surut untuk mengurangi potensi rebah. Varietas Dumpy merupakan hasil persilangan antara Dura Dumpy dan Pisifera turunan SP540. Dura Dumpy merupakan mutan dari Dura Deli yang diintroduksi dari Elmina, Malaysia dan hanya dimiliki oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS. Varietas Dy x P SP1 dirilis pada tahun 1984 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 384/Kpts/ Varietas Turunan SP540 Varietas - varietas kelapa sawit yang termasuk kedalam kelompok SP540 dihasilkan dari tetua pisifera keturunan SP540 murni yang hanya dimiliki oleh PPKS yang disilangkan dengan tetua dura Deli terbaik. Varietas tersebut antara lain PPKS 540, Simalungun, AVROS, dan DXP 540 NG. Karakter unggulan dari kelompok ini adalah quick starter dan persentase mesokarp per buah yang relatif tinggi dibandingkan varietas lain serta produktivitasnya yang baik. Varietas PPKS DxP 540 Dengan adanya adaptasi yang cukup luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan kelapa sawit. Varietas DxP PPKS 540 merupakan varietas yang dihasilkan dari persilangan antara Dura Deli lini PA 131 D self / TI 221 D x GB 30 D dengan tetua pisifera keturunan SP540T murni. Karakter unggulan dari varietas ini adalah quick starter dan persentase mesokarp per buah yang sangat tinggi 88 – 90%. Potensi produksi CPO dari varietas ini mencapai 8-9 ton/ha/tahun. Dengan daya adaptasi yang luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan mulai dari areal datar hingga bergelombang. Varietas DxP PPKS 540 hasil pemuliaan PPKS ini dirilis pada tahun 2-7 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 371/Kpts/ Varietas DxP Simalungun Varietas DxP Simalungun merupakan hasil perbaikan dan rekombinasi dari tetua-tetua terbaik pada program pemuliaan Reciprocal Recurrent Selection RRS siklus pertama. Sebagai material induk digunakan dura-dura Deli terbaik, sedangkan untuk tetua bapak, digunakan pisifera keturunan SP 540 murni. Varietasi DxP Simalungun dirilis pada 14 Februari 2003 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 137/Kpts/TP/240/2/2003 Varietas DxP AVROS DxP AVROS merupakan varietas hasil seleksi awal pada program pemuliaan di PPKS. Varietas ini dirilis pada 25 April 1985 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 315/Kpts/ Varietas DxP AVROS menjadi material bahan tanaman yang digunakan dalam pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia. Varietas ini dirakit dari Dura Deli yang disilangkan dengan Pisifera turunan SP540T. Varietas DxP 540 NG Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS telah melakukan rangkaian penelitian sejak 2009 untuk mengidentifikasi dan mengkonstruksi bahan tanaman yang memiliki tingkat produktivitas minyak yang tinggi sekaligus memiliki sifat ketahanan terhadap Ganoderma. Penelitian tersebut meliputi identifikasi populasi yang memiliki sumber ketahanan, analisis silsilah, mating design, crossing plan, uji di pembibitan dan analisis DNA. Berdasarkan hasil observasi lapangan pada koleksi plasma nutfah dan pengujian projeni, telah teridentifikasi material-material genetik milik PPKS yang memiliki ketahanan terhadap Ganoderma. Tetua varietas DxP komersial PPKS yang merupakan keturunan SP540T merupakan salah satu material genetik yang memiliki tingkat ketahanan tinggi terhadap Ganoderma di lapangan. Dari hasil uji pembibitan telah terseleksi 43 akan terus bertambah sesuai hasil skrining pembibitan persilangan yang memiliki nilai indeks kejadian penyakit kurang dari 70 dan kurang dari inilai indeks persilangan kontrol tahan, sehingga ditetapkan sebagai persilangan yang memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma. Persilangan yang menunjukkan sifat ketahanan selanjutnya ditetapan sebagai varietas moderat tahan Ganoderma dan diberi nama DxP 540 NG. Frasa 'NG' sendiri memiliki arti New Generation for Ganoderma. Selain memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma, varietas DxP 540 NG juga memiliki karakter produksi TBS dan produksi minyak yang sangat baik. Pada umur 6 tahun, varietas ini dapat menghasilkan 35 ton TBS/ha/tahun dengan tingkat rendemen minyak 26,5 – 27,4%. Tingkat rendemen yang tinggi disebabkan kandungan mesokarp/buah yang tinggi, yakni 84,5 – 87,5% Varietas Turunan Yangambi Yangambi merupakan populasi kelapa sawit asal Afrika, tepatnya dari Kongo. Populasi ini banyak digunakan sebagai tetua pisifera oleh produsen benih unggul di seluruh dunia. Varietas kelapa sawit PPKS yang dihasilkan dari populasi ini adalah DxP Yangambi, DxP PPKS 239, dan DxP PPKS 718. Secara umum, populasi ini memiliki keunggulan pada bobot tandan yang relatif besar. Varietas DxP PPKS 239 misalnya, selain memiliki tandan yang relatif besar, juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi sehingga cocok dikembangkan untuk industri pangan dan non pangan. DxP Yangambi merupakan salah satu generasi pertama dari beberapa varietas kelapa sawit yang dihasilkan PPKS pada periode 1980. Varietas DxP Yangambi juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi 8,8 ton/ha/tahun. Petani umumnya menyukai DxP Yangambi karena rerata bobot tandan yang tinggi. Varietas DxP Yangambi dirilis pada tahun 1985 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 316/Kpts/ Varietas DxP PPKS 239 DxP PPKS 239 merupakan varietas kelapa sawit yang dirilis pada 17 Mei 2010 sesuai SK Menteri Pertanian No. 1883/Kpsts/ Varietas ini merupakan hasil persilangan khusus antara dura turunan DA128D x LM270D dengan pisifera turunan LM239T self, dan memiliki keunggulan dalam produksi CPO dan PKO high CPO, high PKO. DxP PPKS 239 mampu menghasilkan TBS yang tinggi, baik pada usia muda maupun dewasa. Didukung oleh karakter rendemen minyak yang tinggi, varietas DxP PPKS 239 dapat menghasilkan 8,4 ton CPO/ha/tahun. Selain itu, varietas ini juga dapat menghasilkan PKO 0,7 – 0,9 ton/ha/tahun. Dengan mempertimbangkan tingkat produksi CPO dan PKO yang tinggi, varietas DxP PPKS 239 dapat menjadi alternatif bagi pekebun yang ingin mendapatkan total economic value yang lebih tinggi dari kedua jenis minyak tersebut. Varietas DxP PPKS 718 DxP PPKS 718 merupakan varietas turunan Yangambi yang memiliki karakter bobot tandan yang besar big bunch, 10% lebih tinggi dari rerata bobot tandan umumnya. Rerata bobot tandan varietas pada umur 6 – 9 tahun sebesar 22,8 kg/tandan, dan potensi produksi TBS sebesar 32 ton/ha/tahun. Varietas ini merupakan hasil persilangan spesifik antara Dura DA115D self x LM718T self. Dirilis pada tahun 2007 sesuai SK Menteri Pertanian No. 372/Kpts/ Varietas DxP Langkat DxP Langkat merupakan varietas pertama yang dirakit PPKS dari hasil rekombinasi tetua-tetua terbaik beberapa populasi pisifera. Tetua pisifera hasil rekombinasi antara pisifera SP540, Yangambi dan Marihat, disilangkan denga Dura Deli terbaik menghasilkan varietas dengan karakter unggul pelepah yang relatif pendek compact palm dan potensi CPO hingga 8,3 ton/ha/tahun. Selain cocok ditanam di areal bergelombang dan berbukit, varietas ini jga dapat mulai berbuah pada umur 22 bulan setelah tanam. Varietas DxP Langkat dirilis pada tahun 2003 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 136/Kpts/ Luas tanah gambut Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia. Bisakah kondisi lahan yang bersifat masam ini dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit yang bernilai ekonomis tinggi? Data Global Wetlands di tahun 2019 menunjukkan bahwa luas lahan gambut Indonesia merupakan yang terbesar kedua di seluruh dunia. Total area gambut nusantara mencapai 22,5 juta hektare ha, berselisih sekitar 9 ha dengan Brazil yang menduduki peringkat pertama dengan luas 31, juta ha. Adapun sebaran lahan gambut paling besar adalah Papua, lalu disusul oleh Kalimantan Tengah, Riau Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan beberapa lainnya. Tanah gambut pada dasarnya bersifat asam sehingga tidak cocok untuk semua jenis makanan. Kondisi tersebut bahkan dapat bersifat racun bagi tanaman yang tumbuh di sekitarnya. Kendati begitu, terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat dibudidayakan pada lahan gambut—kelapa sawit salah satunya. Tentunya, diperlukan beberapa penyesuaian agar budidaya berhasil sesuai yang diharapkan. Tentang Tanah Gambut Tanah gambut merupakan jenis tanah yang terbentuk dari endapan akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang setengah membusuk. Maka dari itu, kandungan bahan organik pun tinggi. Adapun secara umum, suatu jenis tanah dikategorikan sebagai gambut apabila memiliki kandungan bahan organik mencapai lebih dari 30 persen. Di Indonesia sendiri, hutan-hutan rawa gambut memiliki kandungan organik yang sangat tinggi hingga melebihi 65 persen dengan kedalaman mencapai lebih lebih dari 50 cm. Berdasarkan kondisi dan sifat-sifatnya, tanah gambut di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kategori utama topogen dan ombrogen. Topogen Tanah gambut topogen merupakan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air yang drainasenya terhambat. Topogen banyak terjadi di tanah-tanah cekung kawasan belakang pantai, pedalaman, dan pegunungan, tetapi relatif jarang ditemui. Adapun kadar keasamannya relatif rendah dan justru tanahnya bersifat subur dengan zat hara yang berasal dari lapisan tanah mineral di dasar cekungan, sisa-sisa tumbuhan, air sungai, dan air hujan. Ombrogen Tanah gambut ombrogen merupakan tanah gambut yang bermula sebagai gambut topogen. Dalam kata lain, ombrogen merupakan topogen yang berumur lebih tua hingga ribuan tahun dan kebanyakan terbentuk tidak jauh dari pantai. Kemungkinan besar, tanah ombrogen berawal dari endapan mangrove yang mengering. Kandungan garam dan sulfida yang tinggi itulah yang membuat hanya sedikit jasad-jasad renik pengurai yang menghuni tanah ini. Lapisan gambut ombrogen lebih tebal dengan permukaan tanah yang lebih tinggi daripada permukaan sungai di dekatnya serta memiliki kedalam mencapai 20 m. Ombrogen memiliki kandungan unsur hara yang sangat terbatas dengan sumbernya berasal dari lapisan gambut dan air hujan sehingga memiliki sifat tidak subur. Adapun drainase yang keluar dari area ombrogen mengalirkan air dengan tingkat keasaman cukup tinggi, yakni pH 3,0 hingga 4,5. Tanah Gambut untuk Kelapa Sawit Walau memiliki tingkat keasaman tinggi, tanah gambut tetap dapat menjadi lahan hidup beberapa jenis tanaman. Hanya saja, kebanyakan dari tanaman tersebut tidak memiliki nilai ekonomis tinggi. Adapun satu dari sedikit tanaman bernilai ekonomis tinggi yang dapat dibudidayakan pada lahan gambut adalah kelapa sawit. Komoditas yang menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar ini dapat tumbuh dengan baik di lahan gambut dengan beberapa penyesuaian terhadap media tanam seperti pembenahan fisik tanah, manajemen air, pemupukan, dan pemilihan varietas. Pembenahan Fisik Tanah Guna meningkatkan produksi kelapa sawit di tanah gambut, pembenahan fisik tanah merupakan langkah paling awal yang harus dilakukan. Idealnya, kelapa sawit dapat ditanam dan dibudidayakan pada lahan gambut tipis dengan ketebalan yang kurang dari 50 cm. Apabila lebih dari ukuran tersebut, maka perlu dilakukan pemadatan gambut sehingga tanah tetap dapat menahan beban batang kelapa sawit. Dengan begitu, arah pohon kelapa sawit tidak akan terlalu condong. Dalam rangka memadatkan tanah, maka diperlukan alat berat pemadat tanah. Pun dalam rangka mencegah agar arah pertumbuhan kelapa sawit tidak condong, maka dapat dilakukan penambahan unsur mineral pada lubang tanam—campurkan tanah mineral dengan tanah gambut pada lubang tanam bibit. Manajemen Air Manajemen air agar tidak terjadi genangan maupun kekurangan air merupakan kunci berikutnya untuk menjaga produksi kelapa sawit optimal. Hal ini perlu dipertimbangkan dan direncanakan dengan sangat baik mengingat tanah gambut sebagian besar berada di kawasan rendah yang rawan banjir saat musim hujan dan rentang mengalami kekeringan saat musim kemarau. Tanah gambut pada dasarnya mempunyai kapilaritas yang besar. Hal inilah yang menjadi penyebab gambut pun cepat mengalami kekeringan dan air tanah menjadi sulit naik ke atas hingga mencapai permukaan tanah. Guna menanggulanginya, pengaturan kedalaman muka air pun menjadi kuncinya. Mempertahankan ketinggian muka air tanah pada saluran drainase sekitar 60 cm akan membantu kelapa sawit tetap memperoleh air sepanjang tahun. Selain itu, memasang pintu-pintu air di ujung saluran drainase juga penting untuk mengatur ketinggian muka air pada saluran. Pintu air akan dibuka saat musim hujan dan pintu air akan ditutup saat musim kemarau. Pemupukan Tanah gambut memiliki unsur hara yang relatif minim. Maka dari itu, perlu dilakukan penambahan unsur hara baik makro maupun mikro agar menjaga asupan kelapa sawit untuk tumbuh dan berproduksi tetap berjalan. Beberapa pupuk yang penting untuk diberikan antara lain kalium, nitrogen, magnesium, dan boron. Komposisi pupuk yang diberikan pun disesuaikan dengan kondisi dan umur tanaman. Seperti contoh, kelapa sawit yang belum menghasilkan buah dapat diberi lebih banyak nitrogen. Jika tanaman sudah mulai berbuah, maka pemberian pupuk K dan P bisa dilakukan dengan jumlah lebih banyak. Pupuk boron juga penting diberikan mengingat gambut juga minim unsur mikro. Tak terkecuali saat pembibitan, bahan humat bisa ditambahkan dengan cara disemprot pada tanah di sekitar tanaman. Hal ini akan membantu merangsang percepatan pertumbuhan tanaman karena bahan humat mengandung hormon yang mendukung pertumbuhan. Pemilihan Varietas Memilih varietas yang tepat dengan kondisi media tanam merupakan elemen penting yang kerap diabaikan. Agar tanah tetap dapat kokoh menopang pokok pohon, maka pilihlah varietas kelapa sawit yang mempunyai batang tanaman lebih pendek. Tanah gambut merupakan jenis tanah yang kerap diabaikan karena kondisinya yang dinilai kurang layak untuk dijadikan sebagai lahan budidaya. Padahal, ada kemungkinan tanah dengan sebaran yang sangat luas ini dapat dikembangkan menjadi peluang bisnis yang menghasilkan keuntungan berlimpah seperti kelapa sawit. Tentunya, membuka perkebunan kelapa sawit di lahan gambut memerlukan beberapa perlakuan khusus. Pengelolaannya pun perlu dilakukan secara profesional sesuai dengan aturan dan standar yang telah ditetapkan sehingga meminimalkan berbagai risiko baik dari kaitannya dengan ekosistem atau lingkungan sekitar hingga kegagalan ekspor. Baca juga Jenis Tanah yang sangat cocok untuk Kelapa Sawit Mutu Institute menyediakan fasilitas pelatihan dan sertifikasi terkait industri kelapa sawit seperti ISPO. Selain itu, kami juga menyediakan pelatihan sertifikasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja K3 guna mendukung tercapainya lingkungan dan operasional kerja yang ideal, aman, dan nyaman sesuai prosedur. Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui info atau 081918800013. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di mutu_institute untuk update pelatihan lainnya. Post Views 297 › Nusantara›Kakao Kalteng Dilirik Jerman Komoditas kakao mulai dilirik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk dikembangkan. Kualitas kakao di Kalteng bahkan dinilai bisa bersaing dengan kakao dari Amerika Latin. Oleh DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO 3 menit baca KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWOPelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng Rizky Badjuri memberikan paparannya dalam pelatihan penanaman kakao di Palangkaraya, Rabu 7/6/2023.PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melirik kakao menjadi komoditas unggulan menyaingi popularitas karet dan kelapa sawit. Selain menghasilkan nilai ekonomi, keberadaannya efektif menjaga kelestarian setidaknya ada hektar lahan kakao di Kalteng. Produksi mencapai 530 ton kakao. Tahun ini, pemerintah berencana menambah 600 hektar lahan kakao. Hal itu terungkap dalam Pelatihan Penanaman Kakao dalam Program Kalteng Kakao di Kota Palangkaraya, Rabu 7/6/2023. Kegiatan itu adalah salah satu bentuk kerja sama Pemprov Kalteng bersama Fairventures Worldwide asal itu bergerak di bidang pemulihan hutan dan kesejahteraan masyarakat. Pelatihan itu diikuti beberapa kelompok tani dari Kabupaten Barito Timur, Katingan, Barito Utara, dan Kabupaten Gunung 43 asal Desa Tampa, Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur, hadir menjadi salah satu peserta. Dia ikut membagikan ilmunya kepada peserta lain. Marsono telah membudidayakan kakao sejak kini memiliki kebun kakao seluas 1,5 hektar. Ia menanam kakao dengan teknik tumpang sari, yakni menanam di sela-sela pohon karet dan sawitnya yang sudah lebih dahulu ditanam selama belasan dari 800 pohon, ia biasa menghasilkan 100-150 kilogram per panen dengan harga Rp per kilogram untuk harga saat itu, ia nilai belum maksimal. Alasannya, Marsono merendah masih harus banyak belajar dengan teknik tanam tumpang sari.”Harusnya bisa 400 kg sekali panen, tetapi memang harus belajar banyak. Ini kan baru bagi saya dan kelompok tani di sana,” ungkap REYNALDO TRIWIBOWOMarsono, warga Desa Tampa, Kabupaten Barito Timur menunjukkan buah cokelat hasil kebun kakaonya di Palangkaraya, Rabu 7/6/2023. Kakao mulai dilirik pemerintah untuk mengganti tanaman lain sebagai komoditas unggulan baru di belum maksimal dari sisi jumlah produksi, buah cokelat milik Marsono sudah dibawa ke Jerman. Direktur Fairventures Worldwide di Indonesia Rayanansi Siman mengungkapkan, kualitas kakao di Barito Timur dan wilayah lainnya di Kalteng masuk kategori excellent.”Artinya dari sisi kualitas itu tidak kalah dengan negara penghasil kakao seperti di Amerika Latin,” menjelaskan, pihaknya dalam dua tahun terakhir berkomitmen mendampingi petani kakao di Kalteng. Kakao menjadi pilihan karena tanah di Kalteng dinilai cocok dan memiliki harga yang bersaing.”Tujuan utamanya pemulihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat melalui praktik tumpang sari tentunya dengan pilihan tanaman cepat tumbuh,” ungkap fokus pada kakao, lembaga asal Jerman itu memiliki program menanam 1 juta pohon dengan pilihan tanaman sengon. Kini, di antara pohon sengon itu akan ditanami kakao. Bibit yang dibagikan pun gratis.”Syaratnya adalah petani bisa membuktikan lahan yang digunakan adalah miliknya bukan di kawasan hutan,” juga Peta Pantauan Digital Inovasi KonservasiDi Kabupaten Barito Timur, Fairventures Worldwide telah mendampingi 19 kelompok tani dengan total 400 orang dari tujuh kecamatan. Sementara di Kabupaten Gunung Mas, lembaga tersebut mendampingi lima kelompok tani dari empat kecamatan di kabupaten tersebut. Total yang terlibat lebih kurang 200 orang.”Sampai tahun depan akan ditambah ke daerah lain seperti Katingan, Barito Utara, dan wilayah lain,” kata REYNALDO TRIWIBOWOMarsono, petani asal Barito Timur, menunjukkan hasil produksi kakao dari kebunnya yang sudah dinilai dari laboratorium di Jerman dengan kualitas sangat baik di Palangkaraya, Rabu 7/6/2023. Marsono mengikuti pelatihan dan pendampingan dari pemerintah bekerja sama dengan sebuah yayasan asal Jerman, Fairventures Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rizky Badjuri menjelaskan, dengan adanya legitimasi kualitas kakao, nantinya akan membantu proses hilirisasi. Pihaknya kini telah membentuk UMKM Kakao melalui program Kalteng Kakao yang diisi oleh pengusaha-pengusaha muda. Mereka bisa ambil bagian dalam program dan mengontrol harga agar selalu menguntungkan.”Kalau hulu sudah oke, sekarang kami urus hilirnya. Hulunya perlu dipastikan soal kualitas produksi, jumlah, hingga tanah sehingga pasarnya bisa yakin,” ungkap Rizky.”Pemerintah tahun ini juga bakal bekerja sama dengan perkebunan sawit besar agar plasma atau pola kemitraan dengan masyarakat bisa diarahkan ke kakao sehingga produksi dan luas lahannya menjadi lebih pasti,” ungkap juga Sejuta Pohon Ditanam untuk Pulihkan Lahan Gambut Sebangau EditorCORNELIUS HELMY HERLAMBANG Zona Hidup – Varietas unggul kelapa sawit adalah varietas kelapa sawit yang memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan varietas kelapa sawit lainnya. Beberapa karakteristik yang diharapkan dari varietas unggul kelapa sawit antara lainTingkat produktivitas yang tinggi Varitas unggul kelapa sawit diharapkan dapat menghasilkan buah sawit dengan jumlah yang lebih banyak dan lebih konsisten dari varietas buah yang baik Buah kelapa sawit dari varietas unggul diharapkan memiliki kadar minyak yang tinggi dan rasio buah tandan kosong BTK yang terhadap hama dan penyakit Varitas unggul kelapa sawit diharapkan tahan terhadap hama dan penyakit yang umum menyerang tanaman kelapa sawit, seperti penyakit layu fusarium dan hama adaptasi yang baik Varitas unggul kelapa sawit diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di berbagai jenis tanah dan kondisi contoh varietas unggul kelapa sawit yang telah dikembangkan antara lain Elaeis guineensis, Elaeis oleifera, dan Elaeis hybrid. Pengembangan varietas unggul kelapa sawit dilakukan melalui seleksi dan persilangan antara varietas kelapa sawit yang memiliki karakteristik yang Juga RSPO!!! Cara Budidaya Kelapa SawitMengatasi Hama Kumbang Tanduk di Kelapa SawitSelain itu, pengembangan varietas unggul kelapa sawit juga dilakukan dengan menggunakan teknologi bioteknologi, seperti teknik kultur jaringan untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit dengan karakteristik yang satu institusi yang berperan aktif dalam pengembangan varietas unggul kelapa sawit di Indonesia adalah Balai Penelitian Kelapa Sawit BPKS, yang merupakan bagian dari Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian. BPKS telah menghasilkan beberapa varietas unggul kelapa sawit, seperti Deli, Dura, Pisifera, dan itu, perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit juga melakukan pengembangan varietas unggul kelapa sawit dengan mengadopsi teknologi dan inovasi terbaru untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman kelapa sawit. Hal ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi dan keuntungan dalam usaha perkebunan kelapa varietas unggul kelapa sawit merupakan upaya yang terus dilakukan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman kelapa sawit. Dengan adanya varietas unggul kelapa sawit, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan dalam usaha perkebunan kelapa sawit serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara secara pengembangan varietas unggul kelapa sawit juga harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan lingkungan. Penggunaan varietas unggul yang tidak ramah lingkungan dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, dalam pengembangan varietas unggul kelapa sawit perlu mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan keseimbangan antara produksi, lingkungan, dan itu, perlu juga diperhatikan bahwa kelapa sawit adalah tanaman yang ditanam di wilayah tropis yang merupakan habitat bagi keanekaragaman hayati. Pengembangan perkebunan kelapa sawit yang terlalu ekspansif dan tidak terkontrol dapat mengancam keanekaragaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, pengembangan varietas unggul kelapa sawit juga harus mempertimbangkan aspek konservasi lingkungan dan keanekaragaman mengembangkan varietas unggul kelapa sawit, perlu juga memperhatikan aspek sosial, terutama hak-hak masyarakat lokal yang tinggal di sekitar perkebunan kelapa sawit. Masyarakat lokal harus dilibatkan dalam proses pengembangan varietas unggul dan mendapatkan manfaat dari usaha perkebunan kelapa sawit secara adil dan rangka meningkatkan keberlanjutan dan keseimbangan antara produksi, lingkungan, dan sosial, dibutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan perkebunan kelapa sawit, masyarakat lokal, dan lembaga penelitian dan Saja Verietas Kelapa Sawit ?Ada beberapa varietas kelapa sawit yang umum ditanam di Indonesia, di antaranyaTenera varietas kelapa sawit yang paling banyak ditanam di Indonesia. Tenera adalah hasil persilangan antara varietas Dura dengan Pisifera. Buah Tenera memiliki ukuran sedang dan memiliki rasio BTK yang lebih rendah dibandingkan Dura dan Pisifera. Tenera menghasilkan minyak kelapa sawit dengan kualitas yang baik dan produktivitas yang varietas kelapa sawit yang menghasilkan buah yang besar dengan rasio BTK yang tinggi. Namun, produktivitasnya lebih rendah dibandingkan varietas kelapa sawit yang menghasilkan buah dengan rasio BTK yang sangat tinggi. Namun, produktivitasnya lebih rendah dibandingkan Dura dan oleifera varietas kelapa sawit yang tahan terhadap penyakit layu fusarium. Elaeis oleifera menghasilkan minyak kelapa sawit dengan kualitas yang baik, namun produktivitasnya lebih rendah dibandingkan varietas Juga Fakta Madu Kelulut vs Madu Biasa “Kelulut Unggul”Cara Mengkonsumsi Madu Kelulut Menurut IslamKhasiat Madu Kelulut Untuk Kecantikan KulitSelain itu, terdapat juga beberapa varietas kelapa sawit hibrida yang dikembangkan melalui persilangan antara varietas Tenera dengan varietas lainnya, seperti Deli, Ekona, dan Yangambi. Varietas kelapa sawit hibrida ini memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan varietas aslinya, seperti tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan resistensi terhadap hama dan varietas kelapa sawit hibrida yang cukup populer di Indonesia antara lainDxP Dura x Pisifera varietas kelapa sawit hibrida yang dihasilkan dari persilangan antara varietas Dura dan Pisifera. DxP memiliki rasio BTK yang lebih rendah dibandingkan Dura, namun lebih tinggi dibandingkan Pisifera. DxP memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan varietas Dura dan Pisifera x Tenera varietas kelapa sawit hibrida yang dihasilkan dari persilangan antara varietas Pisifera dan Tenera. PxT memiliki rasio BTK yang lebih rendah dibandingkan Pisifera, namun lebih tinggi dibandingkan Tenera. PxT memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan varietas Pisifera dan Elaeis oleifera x Tenera varietas kelapa sawit hibrida yang dihasilkan dari persilangan antara varietas Elaeis oleifera dan Tenera. OxA memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit yang lebih baik dibandingkan varietas Tenera. OxA juga memiliki produktivitas yang cukup Yangambi x Tenera varietas kelapa sawit hibrida yang dihasilkan dari persilangan antara varietas Yangambi dan Tenera. Yangambi memiliki rasio BTK yang sangat tinggi, namun produktivitasnya lebih rendah dibandingkan Tenera. Yangambi memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit yang cukup varietas kelapa sawit hibrida terus dilakukan untuk menghasilkan varietas yang lebih unggul dan tahan terhadap berbagai hama dan penyakit, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas minyak kelapa sawit. Namun, pengembangan varietas kelapa sawit hibrida harus dilakukan secara berkelanjutan dan mempertimbangkan aspek lingkungan dan pengembangan varietas kelapa sawit hibrida harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan varietas kelapa sawit hibrida adalahEfisiensi penggunaan lahan varietas kelapa sawit hibrida harus dikembangkan dengan memperhatikan efisiensi penggunaan lahan agar tidak mengurangi luas lahan untuk pertanian pangan dan konservasi lingkungan varietas kelapa sawit hibrida harus dikembangkan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan, serta melakukan praktik pertanian yang sosial pengembangan varietas kelapa sawit hibrida harus dilakukan dengan memperhatikan aspek sosial, seperti hak-hak petani, perlindungan tenaga kerja, dan partisipasi masyarakat setempat dalam pengelolaan lahan kelapa varietas kelapa sawit hibrida yang berkelanjutan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas minyak kelapa sawit, sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan Bibit Sawit yang Cocok untuk Lahan GambutBeberapa jenis bibit kelapa sawit yang cocok untuk lahan gambut di antaranya adalah sebagai berikutBibit Kelapa Sawit Yangambi Yangambi merupakan varietas kelapa sawit hibrida yang dihasilkan dari persilangan antara varietas Yangambi dan Tenera. Bibit Yangambi memiliki rasio Bintang Tiga Kuning BTK yang sangat tinggi, mencapai 60-65%, sehingga cocok untuk lahan gambut. Selain itu, bibit Yangambi juga memiliki ketahanan terhadap cekaman abiotik, seperti kekeringan dan kelembaban yang Kelapa Sawit Pisifera Pisifera merupakan varietas kelapa sawit yang memiliki rasio BTK 0%, sehingga tidak menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi minyak sawit. Namun, bibit Pisifera cocok untuk lahan gambut karena memiliki akar tunggang yang dalam dan kuat sehingga dapat menembus lapisan tanah gambut yang Kelapa Sawit Ek 0 Ek 0 adalah bibit kelapa sawit yang diambil langsung dari buah kelapa sawit yang sehat dan berkualitas. Bibit Ek 0 memiliki keunggulan dalam hal keanekaragaman genetik dan ketahanan terhadap hama dan penyakit, termasuk untuk lahan Kelapa Sawit DxP DxP merupakan varietas kelapa sawit hibrida yang dihasilkan dari persilangan antara varietas Dura dan Pisifera. Bibit DxP memiliki rasio BTK yang lebih rendah dibandingkan Dura, namun lebih tinggi dibandingkan Pisifera. Bibit DxP memiliki ketahanan terhadap cekaman abiotik, seperti kekeringan dan kelembaban yang tinggi sehingga cocok untuk lahan jenis bibit kelapa sawit yang cocok untuk lahan gambut harus mempertimbangkan faktor kondisi lahan, tingkat kelembaban dan ketahanan terhadap cekaman abiotik. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli agronomi atau pihak yang berpengalaman di bidang kelapa sawit untuk memilih jenis bibit kelapa sawit yang tepat untuk lahan jenis bibit yang cocok untuk lahan gambut, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menanam kelapa sawit di lahan gambut adalahKetersediaan air Lahan gambut cenderung memiliki ketersediaan air yang tinggi, sehingga harus diatur secara cermat agar tidak terlalu basah maupun kering. Sistem drainase yang baik dapat membantu mengatur ketersediaan air dan mencegah genangan air yang dapat merusak akar kelapa tanah Sebelum menanam kelapa sawit di lahan gambut, tanah harus diolah secara intensif agar strukturnya menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pembuatan kanal drainase, pengolahan tanah dengan mesin berat, atau penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas hama dan penyakit Lahan gambut dapat menjadi tempat berkembang biak hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman kelapa sawit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian secara teratur dengan menggunakan pestisida dan fungisida yang aman dan rutin Tanaman kelapa sawit di lahan gambut memerlukan pemeliharaan rutin yang baik, seperti pemupukan, penyiraman, pemangkasan, dan pemangkasan tandan buah. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan menjaga kualitas jenis bibit kelapa sawit yang cocok untuk lahan gambut dan pemeliharaan yang baik dapat membantu petani kelapa sawit dalam meningkatkan hasil produksi dan memperoleh keuntungan yang lebih baik. Namun, di samping itu juga perlu memperhatikan aspek lingkungan dan sosial agar budidaya kelapa sawit dapat dilakukan secara berkelanjutan.

jenis bibit sawit yang cocok untuk lahan gambut